Sebelum aku mulai menulis dan membagikan pengalaman ku di AQ2 School, —familiarnya Alqud School— ada latar belakang yang menjadi awal cerita tak terduga. Seperti novel, aku saja tak menyangka tentang realita yang tak sesuai bayang ilustrasi ku saat awal memasuki alqud, ku fikir akan seperti sekolah biasa. Kami —aku dan teman-teman— tak pernah menebak sesuai kenyataan tentang cara kami mendapat masalah dan mengakhirinya.

          Blog ini akan kubuat untuk ku kenang. Semuanya akan dikenang, tentang aku yang mengalami menjadi siswi yang ikut merintis. Mendengar isu-isu aneh masyarakat tentang kami dan sekolah kami, entah itu yang benar, yang salah paham, atau bahkan yang diada-adakan.

         Semua masalah di masa rintis, yang semakin hari semakin berat, semakin pula mendewasakan kami secara berfikir maupun mental. Sudut pandang yang beraneka ragam setiap kali diskusi di pelajaran PKN, cara kami bercanda menabur tawa tanpa memedulikan gengsi. Semuanya terlihat alamiah. Spontan kami lakukan, merespon candaan dari berbagai arah tapi nyambung. Itu yang pasti dirindukan. Mungkin saja akan di ulang kembali beberapa tahun setelah kita berpisah di ceremony graduation. 

        Entahlah, kami sangat mendambakan temu meskipun belum seutuhnya berpisah. Kami melekat satu sama lain, sama sama menjengkelkan tapi sama sama merindukan.