Selasa, 18 Feb-2020

 
  Jam Mapel Arabic—
"Assalamualaikum" Lembut sapaan Umi Risa ke seisi kelas, suaranya pelan tak kan mungkin terdengar jika kami mengobrol, anggunnya Umi selalu berhasil membuat suara kami senyap, "Waalaikumussalam" Jawab kami pelan namun serentak. "Ayo berdo'a dulu" Seru Umi. "Duduk siap" Harusnya Ryo sebagai KM yang memimpin, namun kali ini Fathan yang duduk tepat di kursi paling depan-posisi paling tengah menghadap papan tulis.
Kami spontan menyahut,
"Siap"
"Sebelum belajar mari kita baca doa, baca doa dalam hati, mulai" Semua tertunduk dengan khusyuk mengirim doa~
"Selesai, memberi salam"
"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh"
Kali ini Umi Risa yang menjawab "Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh" Ada jeda setelah kalimat itu, sembari Umi meletakkan buku-buku kami yang pekan kemarin dikumpulkan, Ia melanjutkan "Umi sudah nilai tugas yang kemarin di kasih, dan rata-rata nilainya sama, benar dan salahnya juga hampir sama semua yaa"
Kami saling pandang, masing-masing menahan senyum sambil saling menatap kanan kiri, ada juga yang mengedipkan mata beberapa kali, seakan sedang berkomunikasi. Tak ada cemas, kami hanya merasa konyol. 'Pingin ngakak, tapi takut dosa' mata mereka menggambarkan kalimat itu, sungguh muka-muka tanpa dosa yang kami pasang saat itu. Sambil membagikan buku ke satu persatu meja, Umi melanjutkan "bisa kompak gitu heran yaa, nomor satu salah semuanya salah.. Nomor delapan salah semuanya salah" Kami memeriksa nomor soal yang Umi sebut, dan memang benar persis sama semua, 'sebegitu satu hatinya kita mii' batin Reva menjelaskan, namun jelas tak ada yang dengar —konyol memang—.
۰۪۫B۪۫۰۰۪۫E۪۫۰۰۪۫R۪۫۰۰۪۫S۪۫۰۰۪۫A۪۫۰۰۪۫M۪۫۰۰۪۫B۪۫۰۰۪۫U۪۫۰۰۪۫N۪۫۰۰۪۫G۪۫۰