"Kok bisa kompak sekelasan gini, kenapa ya?? Ada yang bisa jawab?" Tanya Umi dengan nada mengolok-olok, masih dengan suara yang lembut. Heran bercampur senyum ekspresi Umi saat terus mencecar kami dengan pertanyaan yang sama. "Dududududu..." Niken bersenandung asal-mendelikkan mata ke atas. "Kenapa ken??" Umi masih bingung belum saja ada yang jawab.
"Eh, enggak mi"
"Hmm, jadi gini.." Ryo menyentak suaranya, mengambil alih perhatian Umi dari Niken, nada nya khas anak meme.
"Gk jadi deh mi, haha-hahahahah"
"Ih apaan sih gk jelas" Sengot Yasmin, matanya memicing sekilas ke arah Ryo lalu melesat memandang mejanya lagi.
"Ya kan kita tuh harus kompak mi, susah senang sama sama" Makin keluar naluri deh pembahasannya, Ridho bermuka serius-mengerutkan alis saat menjelaskannya.
"Iya mii,, kita dapet jawabannya dari Ridho" Aisyah menambahkan, dia merasa menjadi pahlawan karna sudah bersikap jujur, baginya jujur harus sangat dihargai, prinsipnya terinspirasi dari Exo yang sudah lumayan lama dikaguminya. Gak ada yang kaget, memang sudah biasa Aisyah membongkar kedok teman-temannya, kami hanya tersenyum lalu melempar-lempar pernyataan saling menambahkan. Gak ada malunya emang.
"Iya mi kan saya baik" Tabah Ridho,
"Iya mi, jadi kan dikelas itu kita saling melengkapi, klo bahasa Inggris ke Reva, klo bahasa Arab ke Ridho" Layaknya presentasi, Aisyah melayang-layangkan tangannya untuk mengimbangi penjelasannya,
"Iya Ridho kan baik, sampe rusak gtu bukunya haha" Ryo tertawa geli sambil menepuk-nepuk pundak teman sebangkunya itu.
"Iya heh, ngapa jadi rusak gini asu. Ini mana lepasnya ampe berberapa lembar gini" Ia masih dengan muka santai namun memang bahasa khasnya seperti itu.
"Hah, kok bisa??? Gilaseh parah banget, bukan gw ya dho" Reva baru buka bicara.
"Iya nih liat, gatau gw juga aneh" Ridho masih membuka-buka beberapa halaman bukunya yang sudah terlepas dari kawat kaitnya(baca: streples) itu. Seakan sibuk bercengkerama, tak ada yang memperhatikan Umi, selain Fawwaz.
"Ouh jadi gitu, yang ngerjain cuma Ridho terus yang lainnya nyalin" Suara Umi masih tetap pelan, ada yang mendengarkan ada yang tidak.
"Bukan nyalin mi, hanya memindahkan jawaban" Jelas Aisyah santai.
"Sarua bae etah!! (Sama aja aisyah!!)" Mata sipit Ridho melotot, orang lain menganggapnya baru melek.
"Oh,,, nyelow-nyelow.. Gak usah ngegas" Tanggap Aisyah masih dengan ekspresi santai dan tangan yang melayang-layang.
۰۪۫B۪۫۰۰۪۫E۪۫۰۰۪۫R۪۫۰۰۪۫S۪۫۰۰۪۫A۪۫۰۰۪۫M۪۫۰۰۪۫B۪۫۰۰۪۫U۪۫۰۰۪۫N۪۫۰۰۪۫G۪۫۰